Selamat
pagi!!! Mungkin sapaan ini muncul saat segala hal dimulai. Saat pagi inilah
kita melakukan beberapa hal. Mulai dari bangun hingga kita berangkat kerja atau
rekreasi. Nah tahu nggak, mungkin bagi kita(seorang muslim) kita awali hari
yang indah dengan rutinitas wajib yaitu sholat subuh. Pada saat sebelum terbit
fajar kita diwajibkan untuk sholat subuh. Mungkin sholat subuh ini merupakan
kewajiban yang sangat susah untuk dikerjakan oleh beberapa muslim. Disamping
waktunya yang pagi,
faktor kemalasan juga menjadi alasan kenapa sholat subuh
itu susah apalagi jamaah di masjid bagi muslim laki-laki.
Dimulai
ketika tadi sempat sholat subuh jamaah di masjid, saya sempat berfikir bahwa
sholat subuh itu manfaatnya apa aja. Nah saya coba tuh untuk menghubungkan
dengan apa yang saya pelajari saat ini. Ketika kita mau sholat subuh jamaah di
masjid maka ada prosesnya. Dimulai dengan bangun pagi, terus ambil wudhu dan
pergi menuju masjid untuk sholat jamaah. Mungkin sekilas kita sudah mendapat
manfaat satu hal, yaitu olahraga. Dimana setiap langkah yang kita lakukan itu
bisa menjadi langkah olahraga kita dan fadilah yang paling utama ketika
melangkahkan kaki kita menuju masjid maka janji Allah akan menghapuskan dosa
orang yang melangkahkan kakinya menuju masjid dan mengangkat derajatnya,
Subhanallah. Akan tetapi fokus saya pada pembahasan ini adalah mengenai suatu
radiasi alam. Dimana radiasi alam itu bisa berwujud macam-macam. Salah satunya
adalah gas Radon.
Radon
adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn
(Rn-222). Radiasi gas radon ini merupakan radiasi utama yang kita terima
sehari-hari. Kenapa demikian? Gas Radon ini sendiri muncul bersamaan dengan
udara yang selalu kita hirup sehari-hari. Menurut data yang saya dapat dari web
BATAN (batan.go.id), gas radon ini muncul dari tanah dan akan tersebar ke
udara. Kemudian radiasi gas radon tersebut masuk dalam rumah. Efek dari radiasi
gas radon akan meningkat bersamaan dengan peningkatan konsentrasinya khususnya
pada ruangan tertutup. Menurut data dosis efektif radon yang kita terima dari
gas radon ini sekitar 1.2 mSv per tahun dan radiasi total yang kita terima baik
secara alamiah maupun buatan sekitar 2.8 mSv. Dari situ terlihat kontribusi
dari radiasi radon ini besar sekitar 43 % dari total dosis yang kita terima.
Selain itu gas radon juga dapat memancarkan radiasi alpha dengan kualitas rusak
alpha sendiri yang tinggi. Ada efek bahaya yang diberikan oleh gas radon ini
salah satunya gas radon ini juga dapat mengiradiasi paru-paru sehingga dapat
memicu resiko terkena kanker bagi manusia. Dari hal tersebut terlihat jelas
efek dari gas radon ini sangat berbahaya bagi manusia. Ada beberapa tindakan
yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsentrasi gas Radon ini. Salah satunya
kita membuat ventilasi yang cukup di rumah yang kita huni supaya konsentrasi
gas radon dapat dispersikan keluar ruangan kita.
So,
apa hubungannya dengan sholat subuh jamaah?. Jika difikir kembali, maka gas
radon ini berbahaya jika konsentrasinya meningkat dan dalam kondisi tertutup
maka kebanyakan rumah-rumah di kota besar sedikit ventilasinya. Maka dari itu
langkah ke masjid untuk sholat subuh jamaah bisa menjadi suatu tindakan bagus
untuk mengurangi efek radiasi gas radon ini. Mulai dari terbangun hingga
akhirnya kita bisa menghirup udara segar dari luar rumah dengan konsentrasi
radon yang tidak lebih banyak dari pada kita harus tertidur di kamar dan
malas-malasan. Disamping itu sesungguhnya banyak lagi manfaat yang dapat kita
peroleh dari sholat subuh jamaah di masjid. Seperti sabda Rosulullah :
“Bahwa
Rasulullah saw. Bersabda : Seandainya manusia tahu apa (keutamaan) yang
terdapat dalam azan dan barisan pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya
kecuali dengan cara mengundi, pasti mereka akan mengundinya. Seandainya mereka
tahu apa (keutamaan) yang terdapat dalam bersegera (datang sedini mungkin)
melakukan salat, pasti mereka berlomba-lomba melakukannya. Seandainya mereka tahu
apa yang terdapat dalam salat Isyak dan salat Subuh, pasti mereka akan
mendatanginya meskipun dengan merangkak.” (Shahih Muslim
No.661)
Wallohua’lam
bi sowab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar