Pada bab ini kita akan membahas mengenai dinamika gerakan
rotasi benda tegar. Pada prinsipnya, dinamika gerakan rotasi benda tegar itu
bermula atau berdasarkan hukum Newton tentang gerak.
Namun karena ini rotasi bukan gerakan translasi yang sejauh
ini sudah kita bahas di bab sebelumnya,akan diperkenalkan beberapa besaran
fisika yang terkait dengan rotasi.
Beberapa besaran tersebut antara lain
- Kecepatan sudut
- Kecepatan radial
- Kecepatan tangensial
- Torka (Turning effect)
- Momentum sudut (Angular momentum)
- Momen inersia
Pengertian dari kecepatan sudut mirip dengan pengertian dari
kecepatan yang sudah kita bahas sebelumnya.
Kecepatan bisa diartikan dengan perpindahan yang terjadi
tiap satu satuan waktu, sedangkan kecepatan
sudut bisa diartikan perubahan sudut yang terjadi tiap satu satuan waktu.
Satuan dari kecepatan sudut ini biasanya adalah
radian/detik, dimana tiap 1 radian terdapat 360/2\pi derajat.
Atau dengan kata lain, 360 derajat (sudut pada satu
lingkaran penuh) adalah 2\pi radian.
Simbol untuk kecepatan sudut ini biasanya adalah “omega”
atau \omega.
Jadi misalkan suatu roda berputar dengan kecepatan sudut \pi \frac{rad}{s}, maka dalam waktu 2 detik
roda tersebut akan berputar 1 lingkaran penuh atau 2\pi radian.
- Kecepatan radial
Kecepatan radial bisa diartikan kecepatan yang mengarah
secara “radial” yang bisa mengarah keluar
atau masuk dari suatu titik pusat lingkaran. Sebagai contoh pada Gambar 1 berikut:
Pada Gambar 1, benda yang bergerak melingkar
memiliki kecepatan radial \bar{v}_r yang dalam hal ini mengarah ke luar dari pusat
lingkaran.
- Kecepatan tangensial
Terkait dengan kecepatan radial, kecepatan tangensial bisa
diartikan kecepatan yang arahanya ‘menyinggung’ garis lintasan gerak benda.
Seperti pada Gambar 2:
- Torka
Mirip dengan yang sudah kita bahas di bab dinamika gerak
translasi, dimana hukum ke-2 Newton menyatakan bahwa yang menyebabkan pergerakan
translasi suatu benda atau system adalah gaya eksternal atau gaya luar yang
bekerja pada benda atau system tersebut.
Pada dinamika gerak rotasi, penyebab gerakan rotasi kita
sebut sebagai torka. Hubungan torka
dengan gaya dalam perumusan matematis bisa dirumuskan seperti
\bar{\tau} = \bar{r} x \bar{F}
yang mana \tau adalah torka, \bar{r} adalah lengan kuasa gaya dan \bar{F} adalah gaya penyebab terbentuknya torka. Tanda
adalah symbol dari perkalian “cross” vector.
- Momentum sudut
Erat kaitannya dengan hukum ke-2 Newton untuk gerak
translasi yang dirumuskan
\bar{F} = \frac{d \bar{p}}{dt}
torka pada gerak rotasi menyebabkan perubahan momemtum sudut
suatu benda atau system. Momentum sudut dirumuskan seperti
\bar{L} = \bar{r} x \bar{p}
dan hubungan torka dan perubahan momentum sudut dirumuskan
sebagai
\bar{\tau}=\frac{d\bar{L}}{dt}
- Momen inersia
Momen inersia erat kaitannya dengan massa inersia pada
dinamika gerak translasi, hanya saja momen inersia ini dirumuskan untuk gerak
rotasi. Jika dalam gerak translasi hukukm ke-2 Newton bisa dirumuskan dalam
bentuk
\bar{F}=\frac{d\bar{p}}{dt}
dengan momentum benda atau system dirumuskan sebagai \bar{p} = m \bar{v}, sedangkan pada gerak
rotasi hubungan antara momentum sudut dan momen inersia benda atau system
adalah \bar{L}=I \bar{\omega}. Sehingga hubungan torka
dan gerakan rotasi suatu benda dan system adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar