![]() |
Galileo Galilei |
Tahukah
Anda bahwa hukum tentang jatuh yang biasa kita pelajari waktu kita di bangku
SMP maupun SMA itu kapan pertama kali ditemukan? mungkin simpel banget jika
dilihat(doang). “Cuma” benda jatuh, yaudah deh kena kepala sakit hehehe(bercanda).
Akan tetapi sempat berfikir nggak sih kalau seandainya benda jatuh itu tidak
bergantung massa untuk sampai jatuh ke tanah. Nah, hal ini pertama kali
ditemukan oleh
seorang ilmuan yang sudah terkenal yaitu Galileo Galilei.
Galileo
galilei merupakan seorang ilmuan Itali yang lahir di kota Pisa tahun 1564. Pada
suatu ketika di musim panas(1598), beliau menemukan sesuatu yang unik mengenai
rantai lampu yang berayun di katedral. Beliau berfikir kalau lampu tersebut
selalu berayun dengan kecepatan yang sama. Kemudian beliau juga berfikir bahwa
massa benda tidak berpengaruh terhadap kecepatan ayunan dari lampu. Untuk
memastikan hal tersebut beliau memutuskan untuk menghitung waktu lampu
berosilasi. Untuk mengukur waktunya beliau menggunakan detak leher beliau.
Beliau mengukur hal tersebut dengan massa yang berbeda-beda mulai dari lampu
yang kecil hingga lampu yang besar. Setelah beberapa saat menghitung, waktu
ayunannya ternyata sama saja antara waktu ayunan lampu yang besar maupun yang
kecil. Ternyata benar apa yang diasumsikan beliau sebelumnya. Maka dari itu,
setelah mengetahui hal tersebut, beliau mengerti bahwa hal ini sangat berbeda
dengan apa yang dipercaya orang-orang pada 2000 tahun yang lalu. Akhirnya pada
suatu kesempatan sebelum kelas beliau di Universitas Pisa, beliau mengumumkan
sesuatu. Sebelum itu beliau membawa batu bata. Beliau membawa 2 batu bata yang
berbeda beratnya. Di salah satu tangan beliau terdapat batu bata yang beratnya
2 kali dengan berat batu bata yang di tangan lain. Ibarat kalau di tangan kanan
pegang 1 kg kemudian yang kiri 2 kg ataupun sebaliknya. Kemudian beliau berkata “ Anak-anak(karena yang
dengerin muridnya), saya telah melihat bandul yang berayun. Dan saya bisa
menarik kesimpulan bahwa Aristoteles salah”. Setelah itu para siswa tersentak,
kok bisa Aristoteles salah. Hal ini terjadi karena para siswa belajar diawal
bahwa Aristoteles, seorang filosofi Yunani kuno, dimana menjadi pondasi awal
dari ilmu sains dan masih belum ada kebenaran baru yang bisa menentangnya. Singkat
cerita, dahulu Aristoteles telah berkata bahwa ketika suatu benda jatuh maka
semakin berat benda akan semakin cepat benda itu bergerak. Untuk membuktikan
atau meyakinkan muridnya akan hal itu, Galileo berdiri diatas mejanya dengan
membawa batu bata yang ada ditangannya. Dalam kejadian itu beliau
mensimulasikannya dengan menjatuhkan keduanya secara bersamaan di depan mata
kepala siswanya. Setelah batu bata jatuh maka Galileo bertanya lagi ke
siswanya, “Apakah yang berat yang paling cepat?”. Kemudian setelah melihatnya, para
siswanya menjawab serentak “Tidak!! Keduanya jatuh di lantai secara bersamaan”.
Dari kejadian itu sudah terbukti ternyata Aristoteles salah. Akan tetapi
meskipun kebenaran tersebut telah diungkap, dunia belum bisa menerima kejadian
tersebut. Salah satu teman dari Galileo yang bernama Ostilio Ricci berkata
bahwa 2 buah batu bata dengan 1 batu bata itu hampir sama, hal tersebut membuat
Ricci belum begitu percaya bahwa Aristoteles sepenuhnya salah. Mendengar hal
itu semua Galileo memutuskan untuk membuat suatu pembuktian yang lebih dramatis
dan dengan tujuan agar orang-orang bisa melihat semua kebenaran tersebut.
Galileo mencoba menjatuhkan suatu bola meriam dengan berat 1 pound dan berat 10
pound pada ketinggian 191 kaki di menara Pisa. Akan tetapi meskipun hal
tersebut dilakukan atau tidak, Ilmu sains sudah ditemukan dari kejadian
sebelumnya.
sumber : Kendall Haven "100 Greatest Science Discoveries of All Time"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar